Tuduhan Sekjen PDIP Hasto Soal Isu Parcok, Andre: Andai Kapolri Perintahkan Memihak Paslon Tertentu, Sudah Porak-poranda Seluruh Indonesia

JAKARTA—Tuduhan Sekjen PDI Perjuangan mengenai keterlibatan partai cokelat (Parcok) dan penggunaan operasi Bantuan Sosial (Bansos) untuk memenangkan kandidat yang didukung oleh KIM Plus dalam Pilkada 2024 dianggap sebagai tuduhan yang tidak berdasar.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pemerhati ekonomi dan politik, Andre Vincent Wenas. Ia menilai tuduhan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dan pihak-pihak lain terkait isu Parcok dan bansos sebagai tuduhan yang tebang pilih dan tidak konsisten.

“Menuduh kecurangan massif merata di setiap daerah, tetapi tetap ada tebang pilih wilayah. Ini contradictio in terminis. Logika yang sesat,” ungkap Andre dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2024)

Andre juga menilai bahwa PDI Perjuangan seharusnya berpikir lebih logis. Ia berpendapat, jika Polri benar-benar berpihak pada salah satu paslon, maka lawan-lawannya sudah pasti porak-poranda di seluruh Indonesia.

“Berpikir logis saja, andai Kapolri Jenderal Listyo Sigit memerintahkan aparat kepolisian untuk memihak paslon tertentu, niscaya lawan-lawannya sudah porak-poranda di seluruh Indonesia,” tegas Andre.

Selain itu, Andre memberikan apresiasi terhadap sikap politikus Nasdem, Irma Chaniago, yang mengakui bahwa strategi Pramono Anung untuk tampil menggunakan warna oranye, yang merupakan warna khas Persija Jakarta, sebagai langkah politik yang lebih cerdas dibandingkan mempertahankan warna merah banteng.

Ia juga mengingatkan semua pihak untuk menerima hasil Pilkada dengan sikap yang dewasa. “Yang kalah harus legowo. Tidak perlu mencari kambing hitam,” ujarnya.

Andre mengajak pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk melakukan introspeksi diri. “Introspeksi diri lebih bermanfaat daripada mengambek seperti anak kecil di depan kamera televisi atau podcast,” sindirnya.

Ia juga menasihati calon kepala daerah yang unggul agar tetap rendah hati. “Bagi yang kalah, masih ada kesempatan untuk mencoba lagi lima tahun mendatang,” tutup Andre.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *